Iklans

07 Okt
Digital Marketing
61 views
0 Comments

Shoppable AR Filters: Masa Depan Belanja Digital di Instagram dan TikTok

#Iklans – #Shoppable AR Filters: Masa Depan Belanja #Digital di Instagram dan TikTok – Dunia belanja online terus berevolusi seiring dengan kemajuan #teknologi digital. Jika dahulu pengguna hanya bisa melihat foto produk di katalog atau video promosi, kini mereka dapat mencoba produk secara virtual melalui teknologi #Augmented Reality (AR). Salah satu #inovasi terbaru yang sedang berkembang pesat adalah Shoppable AR Filters, yaitu filter AR di platform #media sosial seperti Instagram dan TikTok yang memungkinkan pengguna langsung membeli #produk dari dalam filter itu sendiri.

Baca Juga: Predictive Marketing: Bagaimana AI Memprediksi Perilaku Konsumen Sebelum Mereka Membeli

Teknologi ini tidak hanya mengubah cara konsumen berinteraksi dengan produk, tetapi juga membuka peluang baru bagi brand dalam menciptakan pengalaman belanja yang imersif, interaktif, dan lebih personal. Artikel ini akan membahas pengertian, manfaat, tantangan, serta prospek masa depan dari Shoppable AR Filters.

Shoppable AR Filters: Masa Depan Belanja Digital di Instagram dan TikTok

Apa Itu Shoppable AR Filters?

Shoppable AR Filters adalah filter berbasis teknologi Augmented Reality yang dirancang untuk menggabungkan pengalaman mencoba produk secara virtual dengan kemampuan berbelanja langsung. Dalam praktiknya, filter ini menampilkan objek digital—seperti kosmetik, kacamata, atau pakaian—ke dalam lingkungan nyata melalui kamera pengguna.

Misalnya, pengguna TikTok dapat menggunakan filter “coba lipstik virtual” yang menyesuaikan warna lipstik ke bibir mereka secara real-time. Setelah puas mencoba, mereka bisa langsung menekan tombol “Beli Sekarang” tanpa meninggalkan aplikasi. Di Instagram, filter AR serupa dapat menampilkan “tag produk” yang mengarahkan pengguna ke halaman pembelian.

Konsep ini menjembatani kesenjangan antara pengalaman belanja fisik dan online. Pengguna tidak lagi hanya menebak apakah produk akan cocok di wajah atau ruangan mereka, melainkan dapat “mencobanya” secara visual terlebih dahulu.


Manfaat Shoppable AR Filters

1. Untuk Brand dan Bisnis

a. Meningkatkan Konversi Penjualan
Ketika pengguna dapat mencoba produk secara langsung melalui filter, tingkat kepercayaan terhadap produk meningkat. Hal ini memperpendek proses pengambilan keputusan dan berpotensi meningkatkan angka konversi pembelian.

b. Promosi Organik dan Viral Marketing
AR filter sering kali mendorong pengguna untuk membagikan hasil percobaan mereka di media sosial. Ketika seseorang mencoba kacamata atau riasan virtual lalu mengunggahnya, hal ini menciptakan promosi organik yang sangat efektif.

c. Meningkatkan Engagement dan Brand Awareness
Interaksi langsung dengan filter menciptakan pengalaman yang lebih personal. Pengguna tidak hanya melihat iklan, tetapi menjadi bagian dari pengalaman brand itu sendiri.

d. Akses ke Data dan Insight Konsumen
Brand dapat mengumpulkan data dari interaksi pengguna: berapa banyak yang mencoba filter, produk mana yang paling menarik, dan demografi pengguna. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran berikutnya.

Baca Juga: Blockchain Ads: Iklan Transparan dengan Teknologi Blockchain untuk Anti-Fraud


2. Untuk Konsumen

a. Pengalaman Belanja yang Lebih Nyata
Dengan Shoppable AR Filters, pengguna bisa melihat secara langsung bagaimana produk terlihat pada diri mereka atau di lingkungan mereka. Ini membantu mengurangi ketidakpastian saat membeli secara online.

b. Kenyamanan Tanpa Hambatan
Pengguna tidak perlu keluar dari aplikasi media sosial. Semua proses—mulai dari mencoba hingga membeli—dapat dilakukan dalam satu tempat.

c. Pengambilan Keputusan Lebih Cepat
Melihat hasil produk secara virtual membantu konsumen merasa lebih yakin terhadap keputusan pembelian, yang pada akhirnya mengurangi kemungkinan retur atau ketidakpuasan.


Contoh Penerapan Nyata

Beberapa merek besar telah memanfaatkan teknologi ini dengan hasil yang signifikan:

  • Kylie Cosmetics menghadirkan filter di Instagram yang memungkinkan pengguna mencoba berbagai shade lipstik secara virtual.
  • Gucci dan Ray-Ban menggunakan AR untuk mencoba kacamata, di mana pengguna dapat langsung diarahkan ke halaman pembelian.
  • IKEA menggunakan AR untuk membantu konsumen menempatkan furnitur virtual di dalam ruangan mereka.
  • Di TikTok, sejumlah merek fashion telah meluncurkan filter yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian virtual, memadukan hiburan dan promosi dalam satu pengalaman.

Studi menunjukkan bahwa interaksi pengguna terhadap filter AR dapat meningkatkan niat pembelian hingga 300% dibandingkan iklan konvensional. Ini menegaskan kekuatan AR sebagai alat pemasaran modern yang sangat efektif.


Tantangan dalam Implementasi

Walaupun potensinya besar, penerapan Shoppable AR Filters juga memiliki sejumlah tantangan.

1. Kebutuhan Teknologi yang Tinggi
Filter AR membutuhkan kemampuan pemrosesan real-time untuk menampilkan visual yang realistis. Tidak semua perangkat pengguna dapat menjalankan filter kompleks dengan lancar.

2. Biaya Produksi dan Desain AR
Membuat filter yang menarik dan interaktif memerlukan desainer 3D, developer AR, serta waktu pengujian yang tidak sedikit. Bagi bisnis kecil, hal ini bisa menjadi kendala.

3. Integrasi Sistem E-Commerce
Agar filter dapat berfungsi sebagai media penjualan, sistem AR harus terhubung dengan katalog produk, harga, dan stok secara real-time. Integrasi semacam ini membutuhkan kerja sama lintas platform.

4. Kebijakan dan Perubahan Platform
Meta, perusahaan induk Instagram, telah mengumumkan bahwa dukungan untuk filter AR pihak ketiga (Spark AR) akan dihentikan pada Januari 2025. Hal ini menjadi tantangan baru bagi kreator dan brand yang selama ini bergantung pada sistem tersebut.

5. Adaptasi Pengguna
Tidak semua pengguna terbiasa dengan teknologi AR. Butuh waktu untuk mengubah perilaku konsumen agar merasa nyaman berinteraksi dengan filter sebagai media belanja.


Masa Depan Shoppable AR Filters

Tren teknologi menunjukkan bahwa Shoppable AR Filters akan terus berkembang seiring integrasi dengan kecerdasan buatan (AI) dan perangkat wearable AR. Misalnya, AI dapat menyesuaikan rekomendasi produk berdasarkan warna kulit pengguna, bentuk wajah, atau preferensi pribadi.

Selain itu, konsep WebAR—AR yang dapat dijalankan langsung dari browser tanpa aplikasi tambahan—diprediksi akan memperluas adopsi teknologi ini di masa depan. Brand juga dapat menggabungkan pengalaman AR di berbagai kanal, mulai dari media sosial, website, hingga toko fisik, menciptakan pengalaman omnichannel yang konsisten.

Baca Juga: Metahumans & Virtual Influencer Ads: Avatar Digital Jadi Brand Ambassador Masa Depan


Kesimpulan

Shoppable AR Filters menandai era baru dalam dunia belanja digital. Teknologi ini menyatukan hiburan, interaksi, dan transaksi dalam satu ekosistem. Bagi brand, filter ini adalah alat yang efektif untuk menarik perhatian, meningkatkan penjualan, dan memperkuat citra inovatif.

Namun, untuk memanfaatkannya secara maksimal, diperlukan kesiapan teknologi, strategi konten yang kuat, serta pemahaman terhadap perilaku konsumen digital.

Seiring kemajuan teknologi AR dan AI, pengalaman “coba dan beli” secara virtual akan menjadi standar baru dalam e-commerce modern. Bagi bisnis yang ingin tetap relevan di era digital, saatnya mempertimbangkan Shoppable AR Filters sebagai bagian dari strategi pemasaran masa depan.

Tags: , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan