Tips Copywriting Iklan yang Bikin Orang Tidak Bisa Skip
#Iklans – #Tips #Copywriting Iklan yang Bikin Orang Tidak Bisa Skip – Di era #digital saat ini, perhatian adalah mata uang yang paling mahal. Orang terbiasa melakukan scroll cepat di #media sosial, menonton video dengan fitur “skip ad”, atau melewati konten yang mereka anggap tidak menarik hanya dalam beberapa detik. Bagi seorang pemasar, hal ini tentu menjadi tantangan besar. Bagaimana caranya membuat #iklan yang bukan hanya terlihat, tetapi benar-benar mampu menghentikan langkah jari audiens dan membuat mereka berkata, “Tunggu dulu, ini menarik”?
Jawabannya terletak pada copywriting.
Copywriting bukan sekadar menulis kata-kata promosi. Ia adalah seni berkomunikasi yang mampu menggugah emosi, memancing rasa ingin tahu, dan menuntun audiens untuk melakukan tindakan tertentu. Dengan copywriting yang tepat, sebuah iklan dapat menjadi magnet perhatian yang sulit untuk dilewati.
Baca Juga: Trik Menghindari Ad Fatigue (Iklan Membosankan di Mata Audiens)
Berikut adalah beberapa tips copywriting iklan yang bisa membuat audiens Anda tidak bisa skip begitu saja.

1. Mulailah dengan Hook yang Menggugah Emosi
Bagian paling penting dari sebuah iklan adalah kalimat pembuka. Inilah momen emas untuk mencuri perhatian audiens. Jika kalimat pertama membosankan, iklan Anda akan langsung ditinggalkan.
Gunakan hook yang mampu memancing rasa penasaran, menyentuh emosi, atau menyoroti masalah nyata yang sering dialami orang. Misalnya:
- “90% orang gagal diet bukan karena malas, tapi karena melakukan kesalahan kecil ini.”
- “Bayangkan jika bisnis Anda bisa menghasilkan dua kali lipat omzet hanya dengan satu strategi sederhana.”
Kalimat seperti ini mampu membuat orang berhenti sejenak karena mereka merasa ada sesuatu yang penting untuk diketahui.
2. Fokus pada Manfaat, Bukan Sekadar Fitur
Salah satu kesalahan terbesar dalam copywriting adalah terlalu fokus menjelaskan fitur produk. Faktanya, audiens jarang peduli dengan detail teknis. Mereka lebih tertarik pada apa yang akan mereka dapatkan.
Contoh sederhana:
- Fitur: “Laptop ini memiliki RAM 16 GB.”
- Manfaat: “Nikmati kerja tanpa lemot meski membuka banyak aplikasi sekaligus.”
Perbedaan kecil ini sangat berpengaruh. Dengan menekankan manfaat, iklan Anda terasa relevan dengan kebutuhan nyata audiens.
3. Gunakan Bahasa yang Dekat dengan Audiens
Copywriting bukan tentang Anda, tetapi tentang audiens. Karena itu, kenalilah siapa target pasar Anda: usia, gaya hidup, cara berbicara, hingga masalah yang mereka hadapi.
Jika audiens Anda adalah anak muda, gunakan bahasa yang ringan, santai, bahkan sedikit gaul. Sebaliknya, jika targetnya profesional atau pebisnis, gunakan bahasa formal yang lebih meyakinkan.
Bahasa yang sesuai akan membuat audiens merasa, “Ini iklan untuk saya.”
4. Buat Kalimat Singkat, Padat, dan Mengalir
Waktu audiens sangat terbatas. Mereka tidak punya kesabaran membaca paragraf panjang yang penuh kata-kata sulit. Karena itu, copywriting iklan sebaiknya singkat, padat, dan mudah dipahami.
Gunakan kalimat yang langsung ke inti, hindari bertele-tele, dan pastikan alurnya mengalir. Iklan yang jelas dan ringkas akan lebih mudah dicerna dan diingat.
Baca Juga: Split Testing Iklan: Menguji 2 Ide Iklan Mana yang Lebih Menjual
5. Sisipkan Unsur Storytelling
Cerita selalu punya kekuatan untuk menarik perhatian. Manusia secara alami menyukai kisah, apalagi jika kisah tersebut relatable dengan pengalaman sehari-hari.
Anda bisa menambahkan elemen storytelling dalam iklan, seperti testimoni pengguna, kisah perjuangan, atau bahkan analogi sederhana. Misalnya:
“Dulu, saya selalu kewalahan setiap akhir bulan karena gaji habis sebelum waktunya. Tapi sejak menggunakan aplikasi ini, saya bisa mengatur keuangan dengan mudah tanpa pusing lagi.”
Dengan storytelling, audiens tidak hanya melihat iklan, tetapi juga merasakan pengalaman nyata.
6. Bangun Rasa Urgensi
Manusia cenderung menunda keputusan, kecuali ada sesuatu yang membuat mereka merasa harus segera bertindak. Inilah mengapa iklan yang efektif sering menggunakan elemen urgensi.
Contoh kalimat yang bisa memicu rasa urgensi:
- “Promo hanya berlaku sampai tengah malam ini.”
- “Stok terbatas, hanya tersisa 5 item lagi.”
Dengan begitu, audiens terdorong untuk segera mengambil tindakan karena takut kehilangan kesempatan.
7. Tambahkan Sentuhan Sosial Proof
Orang cenderung mempercayai sesuatu jika sudah ada bukti dari orang lain. Dalam copywriting, ini bisa diwujudkan dalam bentuk testimoni, ulasan positif, atau jumlah pengguna.
Misalnya:
- “Lebih dari 10.000 orang sudah membuktikan hasilnya.”
- “Dipercaya oleh ratusan perusahaan di Indonesia.”
Sosial proof memberikan rasa aman bagi audiens karena mereka merasa tidak sendirian dalam membuat keputusan.
8. Akhiri dengan Call to Action yang Jelas
Iklan yang kuat selalu diakhiri dengan ajakan bertindak (call to action). Jangan biarkan audiens bingung harus melakukan apa setelah membaca iklan Anda.
CTA yang efektif biasanya singkat, spesifik, dan mudah diikuti. Contoh:
- “Klik tombol di bawah untuk pesan sekarang.”
- “Daftar gratis hari ini dan dapatkan bonus e-book eksklusif.”
Semakin jelas CTA, semakin besar peluang audiens melakukan langkah berikutnya.
Baca Juga: Cara Menggunakan Storytelling dalam Iklan Digital
Kesimpulan
Copywriting iklan yang tidak bisa dilewati bukanlah hasil dari kata-kata indah semata. Ia adalah kombinasi antara strategi, psikologi, dan pemahaman mendalam tentang audiens. Dengan memulai iklan menggunakan hook yang kuat, menekankan manfaat produk, menggunakan bahasa yang sesuai, hingga menambahkan urgensi dan CTA yang jelas, Anda bisa menciptakan iklan yang menarik sekaligus efektif.
Ingatlah bahwa perhatian audiens sangat singkat. Maka, setiap kata yang Anda tulis harus memiliki tujuan: menarik, meyakinkan, dan mengarahkan mereka untuk bertindak.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, iklan Anda tidak hanya akan dibaca, tetapi juga mampu membuat orang berhenti, memperhatikan, dan akhirnya, memilih untuk tidak menekan tombol “skip”.