Email Retargeting: Menghidupkan Kembali Pelanggan Lama
#Iklans – #Email Retargeting: Menghidupkan Kembali Pelanggan Lama – Dalam dunia #pemasaran digital yang kompetitif, menarik pelanggan baru memang penting. Namun, mempertahankan pelanggan lama jauh lebih bernilai dan hemat biaya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa #peluang menjual kepada pelanggan lama bisa mencapai 60–70%, sedangkan kepada pelanggan baru hanya sekitar 5–20%. Di sinilah #strategi email retargeting berperan besar — sebagai upaya untuk “menghidupkan kembali” pelanggan lama yang sempat berhenti berinteraksi dengan #brand Anda.
Baca Juga: Behavioral Targeting: Mengenal Konsumen Berdasarkan Kebiasaan Online

Apa Itu Email Retargeting?
Secara sederhana, email retargeting adalah strategi pengiriman email kepada pelanggan yang pernah berinteraksi dengan bisnis Anda, tetapi belum melakukan tindakan lanjutan — seperti menyelesaikan pembelian, membuka email terbaru, atau mengunjungi situs Anda lagi.
Tujuan dari email retargeting bukan hanya untuk menjual, tetapi juga untuk membangun kembali hubungan dan meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) di benak pelanggan. Dengan pendekatan yang personal dan relevan, Anda dapat mengingatkan mereka bahwa bisnis Anda masih hadir, menawarkan nilai, dan peduli terhadap kebutuhan mereka.
Berbeda dari kampanye email marketing biasa yang dikirim massal, retargeting berfokus pada pengiriman pesan yang disesuaikan dengan perilaku dan riwayat pelanggan. Dengan kata lain, setiap email yang dikirim memiliki konteks tertentu — berdasarkan data dan interaksi sebelumnya.
Mengapa Email Retargeting Penting?
1. Biaya Pemasaran Lebih Efisien
Mendapatkan pelanggan baru sering kali membutuhkan anggaran besar untuk iklan, promosi, dan akuisisi. Dengan email retargeting, Anda sudah memiliki data pelanggan yang valid, sehingga biaya kampanye jauh lebih rendah namun tetap efektif.
2. Meningkatkan Loyalitas dan Hubungan Pelanggan
Melalui pesan yang personal dan relevan, pelanggan merasa diperhatikan. Strategi ini membantu membangun hubungan emosional dan memperkuat kepercayaan terhadap merek Anda.
3. Tingkat Konversi Lebih Tinggi
Karena ditujukan kepada audiens yang sudah mengenal produk Anda, email retargeting memiliki tingkat konversi yang jauh lebih tinggi dibandingkan promosi umum. Pelanggan yang sebelumnya ragu dapat diyakinkan untuk menyelesaikan pembelian.
4. Meningkatkan Nilai Seumur Hidup Pelanggan (Customer Lifetime Value)
Dengan mendorong pembelian berulang dan keterlibatan jangka panjang, retargeting mampu meningkatkan total nilai pelanggan bagi bisnis Anda.
Baca Juga: Cross-Platform Analytics: Menggabungkan Data dari Berbagai Sumber Iklan
Jenis-Jenis Email Retargeting yang Efektif
1. Cart Abandonment Email (Keranjang Belanja yang Ditinggalkan)
Ini adalah jenis paling populer dalam strategi retargeting. Dikirim kepada pengguna yang telah menambahkan produk ke keranjang tetapi tidak menyelesaikan transaksi. Email ini biasanya berisi pengingat lembut, tampilan produk yang ditinggalkan, dan kadang disertai insentif kecil seperti diskon atau gratis ongkir.
Contoh pesan:
“Hai, produk yang kamu pilih masih menunggumu! Selesaikan pembelianmu hari ini dan nikmati diskon 10% khusus untukmu.”
2. Re-Engagement Email (Mengaktifkan Kembali Pelanggan Pasif)
Dikirim kepada pelanggan yang sudah lama tidak membuka email, berkunjung ke situs, atau bertransaksi. Isinya dapat berupa kabar terbaru, promosi eksklusif, atau konten menarik untuk menarik perhatian kembali.
Contoh pesan:
“Kami merindukanmu! Yuk, lihat koleksi terbaru kami dan dapatkan penawaran spesial hanya untuk pelanggan lama.”
3. Post-Purchase Follow-Up (Tindak Lanjut Setelah Pembelian)
Setelah pelanggan membeli, kirim email untuk mengucapkan terima kasih, meminta ulasan, atau merekomendasikan produk pelengkap. Strategi ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membuka peluang pembelian ulang.
Contoh pesan:
“Terima kasih sudah berbelanja! Bagaimana pengalamanmu? Coba juga produk pelengkap berikut yang mungkin kamu suka.”
4. Upsell & Cross-Sell Email
Berdasarkan riwayat pembelian, Anda dapat mengirimkan email rekomendasi produk serupa atau pelengkap. Pendekatan ini dapat meningkatkan rata-rata nilai pesanan tanpa terasa memaksa.
Contoh pesan:
“Baru beli kamera digital? Coba juga tripod dan tas kamera eksklusif kami agar hasil fotomu makin maksimal!”
Strategi Efektif dalam Email Retargeting
1. Segmentasi Pelanggan yang Tepat
Tidak semua pelanggan membutuhkan pesan yang sama. Buat segmentasi berdasarkan perilaku, frekuensi belanja, minat, atau waktu interaksi terakhir. Segmentasi ini memastikan setiap email relevan dan tepat sasaran.
2. Gunakan Subjek Email yang Menarik dan Personal
Baris subjek adalah hal pertama yang dilihat penerima. Gunakan kalimat singkat, menarik, dan personal.
Contoh:
- “Masih tertarik dengan produk ini?”
- “Ada kejutan spesial untukmu hari ini 🎁”
3. Personalisasi Konten Email
Gunakan nama penerima, tampilkan produk yang pernah mereka lihat, atau rekomendasi yang relevan. Email yang terasa personal cenderung memiliki tingkat pembukaan dan konversi lebih tinggi.
4. Timing dan Frekuensi yang Tepat
Jangan terlalu sering mengirim email. Untuk cart abandonment, misalnya, kirim pengingat pertama dalam 1–2 jam setelah keranjang ditinggalkan, lalu kirim tindak lanjut dalam 24 jam jika belum ada respons.
5. Gunakan CTA (Call to Action) yang Jelas dan Menarik
Setiap email harus memiliki tujuan spesifik, seperti “Beli Sekarang”, “Kembali ke Keranjang”, atau “Lihat Produk Baru”. Gunakan tombol berwarna kontras agar mudah terlihat dan diakses.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Mengirim email terlalu sering, sehingga dianggap spam.
- Tidak melakukan segmentasi, membuat pesan terasa generik.
- Desain email tidak responsif, sulit dibaca di perangkat seluler.
- Mengabaikan analisis data, padahal metrik seperti open rate, click-through rate, dan conversion rate sangat penting untuk perbaikan strategi.
Baca Juga: Data-Driven Decision Making untuk Kampanye Iklan Digital
Kesimpulan
Email retargeting merupakan salah satu strategi paling efektif dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Melalui pendekatan yang personal, relevan, dan berwawasan data, bisnis dapat menghidupkan kembali minat pelanggan lama serta meningkatkan penjualan tanpa perlu menambah banyak biaya pemasaran.
Dalam lanskap digital yang serba cepat, pelanggan dapat dengan mudah melupakan brand Anda. Namun dengan strategi retargeting yang tepat, Anda bisa mengingatkan mereka bahwa bisnis Anda masih ada, tetap relevan, dan siap memberikan pengalaman terbaik setiap saat.
Dengan konsistensi dan evaluasi yang berkelanjutan, email retargeting bukan hanya sekadar taktik promosi — tetapi juga alat penting untuk membangun loyalitas pelanggan dan memperkuat keberlanjutan bisnis di era digital.

