Interactive Ads: Strategi Baru Iklan dengan Polling, Quiz, dan AR Filter di Instagram & TikTok
#Iklans – #Interactive Ads: #Strategi Baru #Iklan dengan #Polling, #Quiz, dan #AR Filter di Instagram & #TikTok – Dunia #digital marketing selalu berubah mengikuti perkembangan #teknologi dan perilaku konsumen. Jika dahulu iklan statis berupa gambar atau video singkat sudah cukup menarik perhatian, kini audiens cenderung mencari pengalaman yang lebih interaktif. Konsumen modern tidak ingin sekadar melihat iklan, mereka ingin terlibat langsung.
Baca Juga: Short-form Video Ads: Konten Iklan 15–30 Detik Jadi Primadona
Di sinilah interactive ads atau iklan interaktif hadir sebagai salah satu strategi pemasaran digital yang semakin populer, terutama di platform berbasis visual dan hiburan seperti Instagram serta TikTok. Dengan format seperti polling, quiz, hingga AR filter, brand bisa menciptakan pengalaman yang menyenangkan, personal, sekaligus relevan bagi audiens.

Apa Itu Interactive Ads?
Secara sederhana, interactive ads adalah bentuk iklan digital yang memungkinkan pengguna berpartisipasi aktif. Mereka tidak hanya menonton atau membaca pesan iklan, tetapi juga diajak untuk merespons, memilih, bermain, atau bahkan menciptakan konten sendiri menggunakan elemen yang disediakan brand.
Di Instagram dan TikTok, bentuk interaksi ini biasanya hadir melalui:
- Polling
Mengajak audiens memberikan suara pada pilihan tertentu, misalnya “Pilih produk favoritmu” atau “Lebih suka warna A atau B?”. - Quiz
Pertanyaan singkat yang bisa memberi pengalaman personal, seperti rekomendasi produk berdasarkan jawaban audiens. - AR Filter (Augmented Reality Filter)
Efek kamera berbasis AR yang bisa digunakan audiens untuk membuat konten mereka sendiri dengan sentuhan khas brand.
Manfaat Interactive Ads Bagi Brand
Mengapa semakin banyak bisnis mulai beralih menggunakan iklan interaktif? Berikut beberapa alasannya:
1. Meningkatkan Engagement
Audiens lebih mudah tertarik pada sesuatu yang menghibur dan mengajak mereka berpartisipasi. Polling sederhana di Instagram Stories, misalnya, bisa memicu ribuan interaksi dalam waktu singkat. Semakin tinggi engagement, semakin kuat pula posisi brand di benak konsumen.
2. Menciptakan Pengalaman Personal
Quiz atau filter AR memberikan pengalaman unik untuk setiap pengguna. Misalnya, quiz skincare bisa menyesuaikan rekomendasi produk berdasarkan jenis kulit audiens. Hal ini membuat iklan terasa relevan, bukan sekadar promosi massal.
3. Memperluas Brand Awareness
Filter AR sering kali digunakan ulang oleh pengguna dalam konten mereka sendiri. Ketika konten tersebut dibagikan ke followers, nama brand ikut menyebar secara organik tanpa perlu biaya tambahan.
4. Mendapatkan Insight Konsumen
Polling dan quiz bisa menjadi cara yang elegan untuk mengumpulkan data preferensi audiens. Brand bisa mengetahui selera, kebutuhan, atau kebiasaan pengguna dengan cara yang lebih menyenangkan dibanding survei konvensional.
5. Meningkatkan Conversion Rate
Ketika audiens sudah berinteraksi dengan iklan, mereka cenderung merasa lebih dekat dengan brand. Keterlibatan emosional ini membuat mereka lebih mudah diarahkan untuk mencoba produk atau melakukan pembelian.
Contoh Implementasi di Instagram & TikTok
Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh bagaimana interactive ads dapat diaplikasikan di dua platform populer ini:
- Polling di Instagram Stories
Sebuah brand fashion bisa membuat polling: “Pilih gaya favoritmu: Casual atau Formal?”. Selain menarik, brand sekaligus mendapatkan data tren yang sedang digemari audiens. - Quiz di TikTok Ads
Brand skincare dapat menampilkan quiz singkat: “Kulitmu lebih sering kering atau berminyak?”. Hasil jawaban kemudian mengarahkan pengguna pada produk tertentu yang sesuai kebutuhan. - AR Filter Campaign di Instagram
Misalnya brand minuman meluncurkan filter dengan animasi botol produk yang muncul di tangan pengguna. Ketika filter digunakan untuk konten pribadi, secara otomatis audiens ikut mempromosikan brand ke jaringan mereka.
Baca Juga: Sustainability Marketing: Iklan yang Mengangkat Isu Ramah Lingkungan
Tips Membuat Interactive Ads yang Efektif
Meskipun terlihat sederhana, tidak semua iklan interaktif mampu memberikan hasil maksimal. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Buat Simpel dan Ringkas
Audiens media sosial tidak suka sesuatu yang rumit. Polling cukup dengan dua pilihan, quiz maksimal tiga pertanyaan singkat. - Relevansi dengan Brand
Pastikan interaksi yang dibuat sesuai dengan identitas dan produk. Jangan sekadar seru, tetapi harus ada kaitan langsung dengan brand. - Gunakan Call to Action (CTA) yang Jelas
Misalnya: “Coba filter ini & tag akun kami!” atau “Ikuti quiz ini untuk menemukan produk yang cocok untukmu!”. CTA membantu mengarahkan audiens ke tujuan akhir. - Ikuti Tren Populer
Sesuaikan quiz, filter, atau polling dengan tren musik, challenge, atau meme yang sedang viral. Hal ini meningkatkan kemungkinan konten lebih cepat menyebar. - Dorong User Generated Content (UGC)
Ajak audiens untuk membagikan hasil interaksi mereka. UGC tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan karena datang langsung dari pengguna.
Tantangan dalam Menggunakan Interactive Ads
Meski menawarkan banyak manfaat, interactive ads juga memiliki beberapa tantangan:
- Kreativitas Tinggi Diperlukan: Brand harus terus menciptakan ide baru agar audiens tidak bosan.
- Biaya Produksi AR Filter: Membuat filter AR berkualitas membutuhkan sumber daya teknis dan finansial lebih.
- Pengukuran Hasil: Tidak semua interaksi langsung berdampak pada penjualan, sehingga brand perlu strategi analitik yang tepat untuk menilai efektivitas.
Baca Juga: AI Generated Content (AIGC): Konten Iklan Otomatis dengan Kekuatan AI
Kesimpulan
Interactive ads merupakan strategi iklan yang semakin relevan di era media sosial. Dengan memanfaatkan polling, quiz, dan AR filter di Instagram serta TikTok, brand bisa:
- meningkatkan engagement,
- memperluas brand awareness,
- mengumpulkan insight berharga,
- dan mendorong konversi penjualan.
Kunci keberhasilan interactive ads terletak pada kreativitas, relevansi, serta kemampuan mengemas pengalaman yang menyenangkan bagi audiens. Di tengah persaingan digital yang ketat, iklan yang interaktif bukan hanya tren, melainkan kebutuhan untuk menjaga perhatian dan loyalitas konsumen.

