Panduan Retargeting dengan Pixel di Website
#Iklans – #Panduan #Retargeting dengan #Pixel di Website – Di era #digital marketing saat ini, konsumen jarang langsung membeli produk atau layanan hanya dengan sekali kunjungan ke sebuah #website. Sebagian besar pengunjung mungkin hanya melihat-lihat #produk, membaca artikel, atau bahkan menaruh barang di keranjang belanja tanpa benar-benar menyelesaikan transaksi.
Inilah tantangan utama pemilik bisnis online: bagaimana mengubah pengunjung yang sekadar mampir menjadi pelanggan yang melakukan pembelian? Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah retargeting dengan bantuan pixel.
Baca Juga: Cara Membuat Video Iklan dengan AI (Tanpa Perlu Kamera Mahal)
Melalui artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu pixel, bagaimana cara kerjanya dalam retargeting, manfaatnya bagi bisnis, hingga langkah-langkah praktis untuk memasang pixel di website.

Apa Itu Pixel?
Secara sederhana, pixel adalah potongan kecil kode JavaScript yang ditanamkan pada website. Pixel berfungsi untuk melacak aktivitas pengunjung di situs tersebut. Aktivitas yang bisa dipantau antara lain: halaman mana yang dikunjungi, produk apa yang dilihat, berapa lama pengunjung berada di situs, hingga apakah mereka menekan tombol checkout atau tidak.
Data yang dikumpulkan pixel kemudian dikirim ke platform iklan, seperti:
- Meta Pixel (Facebook & Instagram Ads)
- Google Ads Global Tag (gtag.js)
- TikTok Pixel
- LinkedIn Insight Tag
Dengan data ini, pemilik bisnis dapat menargetkan kembali (retargeting) iklan kepada orang-orang yang sudah pernah berinteraksi dengan brand, sehingga peluang konversi menjadi lebih besar.
Mengapa Retargeting dengan Pixel Itu Penting?
Tidak semua pengunjung website siap membeli di kunjungan pertama. Menurut berbagai studi pemasaran digital, tingkat konversi rata-rata website hanya sekitar 2–3%. Artinya, dari 100 orang yang datang, hanya 2–3 orang yang langsung membeli. Sisanya masih perlu diyakinkan.
Inilah peran utama retargeting: membawa kembali 97% pengunjung yang pergi tanpa konversi.
Beberapa manfaat retargeting dengan pixel antara lain:
- Meningkatkan Konversi Penjualan
Retargeting menampilkan iklan kepada orang-orang yang sudah menunjukkan minat, sehingga peluang mereka membeli menjadi lebih tinggi dibanding audiens baru. - Efisiensi Biaya Iklan
Alih-alih menargetkan semua orang, Anda hanya fokus kepada audiens hangat (warm audience). Hal ini membuat biaya iklan lebih efisien dan hasil lebih optimal. - Personalisasi Pesan Iklan
Pixel memungkinkan Anda membuat iklan berbeda untuk audiens berbeda. Contoh: pengunjung yang melihat produk tas bisa ditawarkan diskon khusus tas, sedangkan yang meninggalkan keranjang bisa diingatkan untuk menyelesaikan transaksi. - Brand Recall yang Kuat
Dengan sering tampil di hadapan audiens yang relevan, brand Anda akan lebih mudah diingat. Saat audiens akhirnya siap membeli, kemungkinan besar mereka akan memilih produk Anda.
Baca Juga: Step-by-Step Membuat Iklan Facebook Ads untuk Pemula
Cara Kerja Pixel dalam Retargeting
Agar lebih jelas, berikut alur kerja pixel dalam retargeting:
- Pengunjung datang ke website.
Saat seseorang mengakses situs Anda, pixel akan otomatis aktif di latar belakang. - Pixel melacak aktivitas.
Pixel mencatat perilaku pengguna, seperti melihat produk tertentu, menambahkan barang ke keranjang, atau membaca artikel blog. - Data dikirim ke platform iklan.
Informasi ini kemudian dikumpulkan dan disimpan oleh platform seperti Meta Ads atau Google Ads. - Audiens khusus terbentuk.
Berdasarkan data, Anda bisa membuat custom audience, misalnya “orang yang melihat produk X tapi tidak membeli”. - Iklan ditampilkan kembali.
Platform iklan menayangkan iklan kepada audiens tersebut ketika mereka berselancar di media sosial atau website lain.
Langkah-Langkah Memasang Pixel di Website
1. Buat Pixel di Platform Iklan
Masuk ke akun iklan Anda:
- Meta Ads: buka Events Manager → klik Tambahkan Pixel.
- Google Ads: gunakan Global Site Tag (gtag.js) atau Google Tag Manager.
- TikTok Ads: buat pixel melalui TikTok Ads Manager.
2. Salin Kode Pixel
Setiap platform akan memberikan potongan kode unik untuk akun Anda. Kode inilah yang harus ditanamkan di website.
3. Pasang Pixel di Website
- Jika menggunakan website custom, tempelkan kode pixel di bagian
<head>
pada semua halaman. - Jika menggunakan WordPress, Anda bisa memanfaatkan plugin seperti:
- PixelYourSite (untuk Meta Pixel dan lainnya)
- Site Kit by Google (untuk Google Analytics & Ads)
- Insert Headers and Footers (untuk menempelkan kode manual).
4. Uji Apakah Pixel Sudah Aktif
Gunakan tools bawaan seperti Meta Pixel Helper (Chrome extension) atau Google Tag Assistant. Pastikan status pixel aktif dan melaporkan data.
5. Buat Custom Audience
Contoh audiens yang bisa dibuat:
- Pengunjung website 30 hari terakhir.
- Orang yang menonton video produk di website.
- Pengguna yang menambahkan produk ke keranjang tapi tidak checkout.
- Pembaca artikel blog kategori tertentu.
6. Jalankan Kampanye Retargeting
Setelah audiens siap, jalankan kampanye retargeting. Gunakan pesan dan visual yang sesuai dengan tahap perjalanan pelanggan (customer journey).
Baca Juga: Kolaborasi Startup & Brand Besar dalam Kampanye Iklan: Strategi, Manfaat, dan Dampaknya
Strategi & Tips Retargeting Efektif
- Batasi Frekuensi Iklan
Jangan menayangkan iklan terlalu sering. Idealnya 2–3 kali sehari agar audiens tidak merasa terganggu. - Gunakan Variasi Konten Iklan
Kombinasikan format iklan: gambar, video, carousel, atau koleksi produk agar tidak membosankan. - Segmentasikan Audiens
Buat iklan berbeda untuk setiap segmen audiens. Contoh:- Audiens yang hanya melihat produk → iklan edukasi.
- Audiens yang meninggalkan keranjang → iklan diskon.
- Audiens yang sudah membeli → iklan upsell atau produk terkait.
- Analisis Data Secara Berkala
Lihat metrik seperti CTR (click-through rate), ROAS (return on ad spend), dan konversi. Dari sini, lakukan optimasi agar iklan lebih efektif.
Kesimpulan
Retargeting dengan pixel adalah salah satu strategi digital marketing paling ampuh untuk meningkatkan penjualan online. Dengan menargetkan orang-orang yang sudah pernah berinteraksi dengan website Anda, peluang konversi jauh lebih tinggi dibanding menargetkan audiens baru.
Kunci suksesnya ada pada tiga hal: pemasangan pixel yang benar, segmentasi audiens yang tepat, serta pesan iklan yang relevan.
Jika dijalankan secara konsisten, strategi ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat brand recall dan membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.