Iklans

15 Okt
Tips dan Trik, Digital Marketing
37 views
0 Comments

Cara Menulis Deskripsi Produk yang Terlihat Natural Tapi Menjual

#Iklans – Cara Menulis #Deskripsi Produk yang Terlihat Natural Tapi #Menjual – Di era #digital seperti sekarang, hampir semua transaksi jual beli terjadi secara #online. Pembeli tidak bisa memegang, mencium, atau mencoba produk secara langsung. Karena itu, satu-satunya cara untuk “menyentuh” calon pembeli adalah melalui deskripsi produk. Tulisan inilah yang berfungsi sebagai jembatan antara #produk dan keputusan pembelian.

Namun, banyak penjual masih terjebak dalam kesalahan klasik: menulis deskripsi yang kaku, bertele-tele, atau justru terlalu memaksa untuk menjual. Padahal, rahasia deskripsi produk yang efektif bukan hanya menjelaskan fitur, melainkan membuat pembaca merasakan manfaatnya secara natural — seolah sedang mendengar cerita dari teman sendiri.

Baca Juga: Mengatasi Tantangan Iklan untuk Produk dengan Niche Market

Lalu, bagaimana cara menulis deskripsi yang terasa alami tapi tetap mampu meningkatkan penjualan? Simak panduannya berikut ini.

Cara Menulis Deskripsi Produk yang Terlihat Natural Tapi Menjual

1. Kenali Dulu Siapa Target Pembelimu

Langkah pertama dalam menulis deskripsi produk adalah memahami siapa calon pembelimu. Kamu perlu tahu kepada siapa tulisan itu ditujukan, karena gaya bahasa, panjang kalimat, dan bahkan pilihan kata semuanya bergantung pada profil audiens.

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Siapa target pembelimu (usia, jenis kelamin, profesi, gaya hidup)?
  • Masalah apa yang mereka hadapi dan ingin diselesaikan dengan produkmu?
  • Apa yang mereka anggap penting saat membeli? Harga, kualitas, atau kepraktisan?

Contohnya, deskripsi untuk produk skincare remaja tentu berbeda dengan produk perawatan kulit pria dewasa. Remaja lebih cocok dengan bahasa ringan dan kekinian, sementara pria dewasa lebih tertarik pada manfaat praktis dan hasil yang efisien.

Dengan memahami target pasar, kamu dapat menulis deskripsi yang terasa relevan dan personal, bukan sekadar informasi umum.


2. Gunakan Bahasa Sehari-hari yang Mudah Dipahami

Deskripsi produk tidak harus formal seperti brosur perusahaan. Justru, semakin alami bahasanya, semakin besar peluang pembaca merasa nyaman dan percaya.

Gunakan bahasa percakapan yang ringan dan hindari istilah teknis yang sulit dipahami. Contohnya:

“Produk ini mengandung polietilena densitas tinggi untuk meningkatkan stabilitas struktural.”
“Terbuat dari bahan kuat dan tebal, tidak mudah rusak meski sering digunakan.”

Kalimat kedua terasa lebih manusiawi dan mudah dipahami. Prinsipnya sederhana: tulis seolah kamu sedang menjelaskan produk ini kepada temanmu sendiri.

Baca Juga: Teknik Membuat Iklan yang Menggunakan Cerita Nyata Pelanggan


3. Fokus pada Manfaat, Bukan Sekadar Fitur

Salah satu kesalahan paling umum dalam menulis deskripsi adalah terlalu fokus pada fitur produk. Padahal, pembeli tidak hanya ingin tahu “apa” produkmu punya, tetapi “apa manfaatnya” bagi mereka.

Contoh perbandingan:

  • Fitur: “Botol ini berkapasitas 1 liter.”
  • Manfaat: “Cukup besar untuk menampung air seharian, jadi kamu tak perlu sering isi ulang.”

Perhatikan perbedaannya. Manfaat menggambarkan pengalaman pengguna, bukan sekadar angka atau spesifikasi. Deskripsi seperti ini lebih mudah menarik perhatian karena menyentuh sisi emosional pembaca.


4. Tulis dengan Struktur yang Nyaman Dibaca

Calon pembeli sering kali membaca deskripsi di layar ponsel, jadi buatlah tulisan yang ringkas, terstruktur, dan mudah dipindai.
Tipsnya:

  • Gunakan paragraf pendek (2–3 kalimat).
  • Gunakan poin-poin atau bullet list untuk menonjolkan keunggulan.
  • Tambahkan subjudul untuk membagi bagian penting.

Contoh:
Keunggulan Produk Kami:

  • Ringan dan mudah dibawa ke mana pun.
  • Desain elegan cocok untuk semua gaya.
  • Tahan lama meski digunakan setiap hari.

Dengan format seperti ini, pembaca bisa cepat menangkap poin penting tanpa merasa bosan.


5. Tambahkan Unsur Cerita (Storytelling)

Deskripsi yang natural sering kali disertai cerita singkat atau ilustrasi yang membantu pembaca membayangkan pengalaman menggunakan produk. Cerita kecil membuat produk terasa hidup dan lebih dekat dengan emosi pembeli.

Contoh:

“Bayangkan pagi hari yang sibuk, kamu berlari ke kantor dengan kopi hangat yang masih nikmat meski sudah satu jam di perjalanan. Tumbler ini menjaga suhu minuman agar tetap pas sampai kamu siap menikmatinya.”

Storytelling seperti ini tidak hanya menjelaskan fungsi produk, tapi juga mengajak pembaca membayangkan bagaimana produk itu akan membuat hidup mereka lebih mudah atau menyenangkan.


6. Bangun Emosi Lewat Pilihan Kata

Kata-kata memiliki kekuatan emosional. Gunakan kata yang menimbulkan rasa nyaman, percaya diri, atau bahagia. Hindari kalimat datar dan ganti dengan yang lebih menggugah perasaan.

Contoh:
“Sabun ini membersihkan kulit.”
“Rasakan kulit bersih, lembut, dan segar setiap kali mandi.”

Kalimat kedua lebih memancing imajinasi pembaca dan menimbulkan emosi positif yang mendorong keinginan untuk membeli.


7. Tambahkan Bukti Sosial atau Testimoni

Deskripsi yang bagus tidak hanya mempromosikan, tetapi juga membangun kepercayaan. Salah satu cara paling efektif adalah dengan menambahkan bukti sosial seperti ulasan pelanggan, rating produk, atau pencapaian sederhana.

Contohnya:

“Lebih dari 5.000 pelanggan puas dengan produk ini karena ketahanannya luar biasa.”
“Produk ini mendapat rating 4.9/5 di marketplace kami.”

Kalimat seperti ini meningkatkan kredibilitas tanpa terdengar memaksa.

Baca Juga: Bagaimana Meningkatkan CTR (Click Through Rate) Iklan Secara Organik


8. Gunakan CTA (Call to Action) yang Halus

Deskripsi produk yang menjual selalu diakhiri dengan ajakan bertindak. Namun, hindari CTA yang terdengar seperti perintah. Gunakan nada bersahabat dan ringan, misalnya:

  • “Coba sekarang dan rasakan perbedaannya.”
  • “Tambahkan ke keranjang sebelum stoknya habis.”
  • “Pilih warna favoritmu hari ini!”

CTA seperti ini tetap efektif tanpa membuat pembaca merasa ditekan.


9. Optimalkan untuk SEO Secara Natural

Jika kamu menjual produk di website atau marketplace, pastikan deskripsi juga ramah SEO (Search Engine Optimization). Caranya:

  • Gunakan kata kunci yang relevan secara alami dalam kalimat.
  • Variasikan penggunaan kata kunci agar tidak terkesan dipaksakan.
  • Masukkan kata kunci pada judul, paragraf pertama, dan heading kecil.

Misalnya, untuk produk “tas wanita elegan”, kamu bisa variasikan menjadi “tas wanita stylish”, “tas elegan harian”, atau “tas fashion untuk acara formal”.


Kesimpulan

Menulis deskripsi produk yang terlihat natural tapi menjual bukan tentang merangkai kalimat promosi berlebihan, melainkan tentang berkomunikasi dengan jujur dan menarik.
Deskripsi yang baik harus:

  1. Relevan dengan target pembeli.
  2. Menggunakan bahasa yang alami dan mudah dipahami.
  3. Menonjolkan manfaat, bukan hanya fitur.
  4. Mengandung emosi dan cerita yang bisa dirasakan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, deskripsi produkmu tidak hanya akan dibaca, tetapi juga membangkitkan kepercayaan dan mendorong pembelian.

Ingat, pelanggan tidak hanya membeli produk — mereka membeli perasaan nyaman dan keyakinan yang kamu tawarkan melalui setiap kata.

Tags: , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan