Iklans

24 Sep
Digital Marketing, Periklanan
7 views
0 Comments

Ephemeral Ads: Strategi Iklan 24 Jam yang Efektif di Era Digital

#Iklans – #Ephemeral Ads: Strategi #Iklan 24 Jam yang Efektif di Era #Digital – Perubahan perilaku konsumen di era digital memunculkan kebutuhan baru dalam dunia #pemasaran. Audiens kini lebih menyukai konten singkat, visual, dan bersifat instan dibandingkan iklan panjang yang statis. Dari #tren inilah lahir konsep ephemeral ads, yaitu iklan yang hanya tayang dalam jangka waktu singkat, biasanya 24 jam. Bentuk iklan ini sering kita jumpai di Instagram Stories, Facebook Stories, Snapchat, TikTok, hingga live flash sale di #e-commerce.

Baca Juga: Cross-Border Ads: Strategi Iklan Lintas Negara untuk Menembus Pasar Internasional di Shopee dan TikTok Global

Ephemeral ads tidak sekadar hadir untuk menarik perhatian sesaat, melainkan memanfaatkan sifat keterbatasan waktu guna menciptakan urgensi dan eksklusivitas. Artikel ini akan membahas pengertian, keunggulan, strategi penggunaan, hingga tantangan ephemeral ads bagi brand yang ingin tampil relevan di era pemasaran digital modern.

Ephemeral Ads: Strategi Iklan 24 Jam yang Efektif di Era Digital

Apa Itu Ephemeral Ads?

Secara sederhana, ephemeral ads adalah iklan yang bersifat sementara dan hilang setelah periode tertentu. Umumnya, durasi tayang iklan ini hanya 24 jam. Konsep ephemeral berasal dari kata “ephemeral” yang berarti sementara atau singkat.

Contoh penerapan ephemeral ads:

  • Sebuah brand fashion mengunggah promo “diskon 50% hanya hari ini” melalui Instagram Stories.
  • Marketplace menggelar live flash sale di jam tertentu dengan stok dan waktu terbatas.
  • Restoran cepat saji membagikan voucher spesial yang hanya berlaku selama 24 jam di Snapchat.

Dengan cara ini, konsumen merasa harus segera bertindak jika tidak ingin kehilangan kesempatan.


Mengapa Ephemeral Ads Efektif?

  1. Menciptakan Efek FOMO (Fear of Missing Out)
    Konsumen terdorong untuk segera mengambil keputusan karena khawatir melewatkan penawaran eksklusif. Efek psikologis ini membuat ephemeral ads sangat ampuh dalam meningkatkan konversi.
  2. Lebih Personal dan Otentik
    Format stories atau live terasa lebih natural dibandingkan iklan statis. Konten semacam ini lebih mudah diterima oleh audiens karena tampil apa adanya dan dekat dengan gaya konsumsi media sehari-hari.
  3. Interaktif dan Engaging
    Ephemeral ads biasanya memanfaatkan fitur interaktif seperti polling, Q&A, swipe-up link, atau tombol “Beli Sekarang”. Interaksi ini mendorong audiens terlibat lebih aktif dibanding iklan tradisional.
  4. Hemat Biaya Iklan
    Karena durasinya singkat, brand bisa menyesuaikan biaya dengan momentum tertentu, seperti promosi musiman, kampanye event, atau peluncuran produk baru. Hal ini membuat strategi pemasaran lebih fleksibel dan efisien.

Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Ephemeral Ads?

Ephemeral ads tidak selalu cocok digunakan setiap saat. Ada beberapa momen yang sangat tepat untuk memanfaatkannya, antara lain:

  • Peluncuran Produk Baru
    Menampilkan sneak peek eksklusif melalui stories atau live dapat membangun rasa penasaran dan eksklusivitas.
  • Flash Sale atau Promo Terbatas
    Waktu yang singkat berpadu dengan diskon besar menciptakan dorongan untuk segera membeli.
  • Event atau Kampanye Khusus
    Misalnya saat perayaan Hari Kemerdekaan, Ramadan, Harbolnas, atau momen ulang tahun brand.
  • User-Generated Content (UGC)
    Brand dapat menampilkan testimoni pelanggan dalam bentuk stories agar terlihat lebih otentik dan relatable.

Baca Juga: Sustainability & Ethical Ads: Konsumen Makin Peduli Isu Etika & Lingkungan


Tantangan Ephemeral Ads

Meski menjanjikan, ephemeral ads juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

  • Konten Harus Kreatif dan Cepat Menarik Perhatian
    Karena durasinya singkat, pesan iklan harus langsung to the point dengan visual yang kuat.
  • Tidak Bisa Dilihat Ulang
    Jika audiens melewatkan iklan, mereka tidak dapat melihatnya kembali. Oleh karena itu, brand perlu konsisten membuat konten agar tetap terlihat.
  • Tidak Cocok untuk Semua Bisnis
    Produk atau jasa dengan siklus keputusan panjang, seperti properti atau investasi besar, mungkin kurang efektif menggunakan ephemeral ads.

Tips Membuat Ephemeral Ads yang Menarik

  1. Gunakan Visual Eye-Catching
    Pilih warna kontras, font tegas, dan desain menarik agar iklan tidak tenggelam di antara konten lain.
  2. Tambahkan CTA (Call to Action) Jelas
    Gunakan ajakan seperti “Swipe Up”, “Pesan Sekarang”, atau “Diskon Berakhir Malam Ini”.
  3. Buat Storytelling Singkat
    Meski hanya 10–15 detik, susun alur mini yang bisa membangkitkan emosi audiens.
  4. Manfaatkan Influencer atau KOL
    Konten ephemeral dari influencer lebih dipercaya audiens karena dianggap lebih autentik.
  5. Gunakan Countdown Timer
    Tambahan elemen hitung mundur dapat memperkuat urgensi sehingga konsumen lebih cepat mengambil tindakan.

Studi Kasus Singkat

  • Instagram Stories Ads
    Brand kecantikan global sering memanfaatkan Instagram Stories untuk meluncurkan produk terbaru. Dengan desain visual singkat yang interaktif, mereka mampu meningkatkan traffic ke website hanya dalam hitungan jam.
  • Flash Sale Shopee dan Tokopedia
    Live streaming dengan diskon kilat terbukti meningkatkan penjualan secara signifikan. Rasa terburu-buru membuat konsumen lebih mudah mengambil keputusan spontan.

Baca Juga: Nano-Influencer Marketing: Lebih Niche, Engagement Tinggi, Biaya Rendah


Kesimpulan

Ephemeral ads hadir sebagai jawaban atas tren konsumsi konten yang serba cepat di era digital. Dengan sifatnya yang sementara, iklan ini mampu menciptakan rasa urgensi, eksklusivitas, dan keterlibatan tinggi dari audiens.

Meskipun memiliki tantangan, strategi ini sangat efektif jika digunakan pada momen yang tepat, seperti peluncuran produk, flash sale, atau event khusus. Dengan kombinasi visual yang kuat, storytelling singkat, serta CTA jelas, ephemeral ads bisa menjadi senjata pemasaran yang mendongkrak brand awareness sekaligus penjualan.

Di tengah derasnya arus konten digital, justru iklan yang “sekilas lalu hilang” sering kali lebih membekas di ingatan konsumen. Oleh karena itu, bagi brand yang ingin relevan dan dekat dengan audiens modern, ephemeral ads adalah strategi yang patut dicoba.

Tags: , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan