Dulu Sepi, Sekarang Panen Order! Semua Gara-Gara Fitur Iklan
#Iklans – Banyak #PelakuUsaha kecil mengeluh soal satu hal yang sama: #jualan sepi. #Produk sudah bagus, harga bersaing, tapi tetap saja pembeli tak kunjung datang. Hal inilah yang dialami oleh Rani, seorang pelaku #UMKM asal Kota Bandung yang memulai Mencoba bisnis camilan sehat di rumahnya sejak 2021.
Awalnya, Rani hanya mengandalkan #promosi dari mulut ke mulut. Ia memposting produk di akun pribadi, berharap teman dan keluarga akan membantu menyebarkannya. Namun, setelah beberapa bulan, #penjualan stagnan. Produknya tidak dikenal luas, dan Rani mulai ragu apakah bisnis ini bisa bertahan.
Semua berubah ketika ia mulai mencoba fitur #IklanDigital.

Baca Juga : Sangat Penting Transformasi Bisnis ke Go Digital
Awal Mula Kenalan dengan Iklan Digital
Perkenalan Rani dengan fitur iklan digital dimulai saat ia mengikuti webinar gratis tentang pemasaran online untuk UMKM. Di sana, ia baru sadar bahwa media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok bukan sekadar tempat pamer foto, tapi juga ladang promosi yang luar biasa jika dimanfaatkan dengan tepat.
“Waktu itu aku nyoba iklan Instagram cuma Rp30.000, targetnya perempuan usia 20–35 tahun di Bandung. Hasilnya? Dalam dua hari ada 27 orang yang DM, dan 14 langsung beli!” kata Rani.
Kenapa Fitur Iklan Jadi Game Changer
Fitur iklan digital, terutama di platform seperti Meta Ads (Facebook & Instagram) atau TikTok Ads, memungkinkan pelaku usaha kecil menjangkau audiens yang tepat dalam waktu cepat. Berbeda dengan promosi manual, iklan ini bekerja 24 jam dan bisa disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
Rani mengaku awalnya sempat takut “bakar uang”, tapi setelah mencoba beberapa kali dan menganalisis hasilnya, ia mulai memahami pola iklan yang efektif: konten video pendek, testimoni, dan penawaran terbatas.
Dengan fitur iklan, ia bisa:
- Menentukan target pasar berdasarkan usia, lokasi, dan minat.
- Mengatur anggaran sesuai kemampuan, bahkan mulai dari Rp15.000 per hari.
- Mengukur performa melalui data klik, tayangan, dan konversi langsung.
Hasil yang Tidak Main-Main
Tiga bulan setelah konsisten beriklan, Rani mencatat lonjakan omzet signifikan. Dari yang semula hanya 20–30 bungkus camilan per minggu, kini ia bisa menjual 200–300 bungkus. Bahkan, ia sampai merekrut dua tetangga untuk membantu pengemasan.
Ia juga mulai menggunakan fitur “lookalike audience”—di mana sistem secara otomatis mencari orang yang mirip dengan pelanggan yang sudah pernah membeli.
“Yang paling bikin kaget, pernah satu video iklan aku ditonton 12 ribu kali dalam seminggu. Padahal modal iklannya cuma Rp75 ribu. Dari situ banyak banget pesanan masuk,” ujar Rani.
Tidak Harus Jadi Ahli Digital Marketing
Baca Juga : Apa Itu Iklan Komersial? Pengertian, Ciri, Contoh, dan Tujuan
Salah satu kekhawatiran pelaku UMKM dalam menggunakan fitur iklan adalah ketidaktahuan teknis. Tapi faktanya, platform iklan digital kini makin user-friendly. Banyak template, panduan, bahkan mode “otomatis” yang bisa disesuaikan hanya dalam beberapa klik.
“Awalnya aku pikir ribet. Tapi ternyata gampang kok. Sekarang malah jadi rutinitas mingguan—setiap Senin aku bikin iklan baru buat seminggu ke depan,” kata Rani.
Bahkan kini, ia membantu beberapa teman UMKM lain untuk belajar beriklan. Ia percaya bahwa fitur ini bukan hanya cocok untuk brand besar, tapi justru jadi peluang besar bagi usaha kecil untuk bersaing secara adil.
Tips Sukses Beriklan ala Rani
Berikut beberapa tips dari Rani bagi UMKM yang ingin mulai beriklan:
- Pahami siapa target pasarmu. Jangan asal sebar iklan, pastikan kamu tahu siapa yang paling mungkin beli produkmu.
- Gunakan konten visual menarik. Foto/video berkualitas dan jujur akan jauh lebih efektif daripada desain mewah tapi tidak relatable.
- Jangan takut trial and error. Tes berbagai jenis iklan dan pelajari mana yang paling efektif.
- Manfaatkan promo dan momen khusus. Misalnya, iklan menjelang Lebaran, tahun baru, atau Harbolnas.
- Pantau performa iklan secara rutin. Lihat mana yang sukses dan mana yang perlu diperbaiki.
Kesimpulan: Fitur Iklan Itu Investasi, Bukan Beban
Kisah Rani adalah bukti bahwa fitur iklan digital bukan hanya tools, tapi jalan keluar dari kesepian bisnis. Dengan modal kecil dan strategi yang tepat, usaha kecil pun bisa bersaing dan berkembang lebih cepat.
Kalau kamu masih ragu mencoba fitur iklan, ingat satu hal: diam tidak akan mengubah apa pun—tapi satu langkah berani bisa jadi awal dari lonjakan besar dalam bisnismu.
Baca Juga : Apa Itu Iklan Digital? Tujuan, Strategi dan Manfaatnya