Iklans

01 Jul
Tips dan Trik, Ekonomi dan Bisnis
21 views
0 Comments

Media Brosur, Spanduk, dan Event Masih Penting di Dunia Marketing

#Iklans – Di tengah dominasi #PemasaranDigital, dari #iklan #MediaSosial, SEO, email marketing, hingga influencer, #StrategiPemasaran #konvensional seperti #brosur, #spanduk, dan #EventOffline Masih sering dianggap ketinggalan zaman. Padahal, kenyataannya masih Efektif jika di gunakan dengan benar. Strategi ini masih sangat relevan, bahkan sangat efektif, khususnya untuk menjangkau pasar lokal dan konsumen yang belum sepenuhnya tergantung pada #teknologi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa pemasaran offline seperti brosur, spanduk, dan event masih menjadi senjata penting dalam dunia marketing, serta bagaimana cara memaksimalkannya untuk hasil yang optimal.

Media Brosur, Spanduk, dan Event Masih Penting di Dunia Marketing

Baca Juga : 5 Digital Marketing Terkaya di Indonesia

1. Tidak Semua Orang Aktif Secara Digital

Poin pertama yang sering terlupakan: tidak semua konsumen aktif di dunia digital. Meskipun jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat, masih banyak kalangan—terutama lansia, pelaku UMKM kecil, atau masyarakat di pedesaan—yang lebih mudah dijangkau lewat media fisik seperti brosur dan spanduk.

Contoh sederhana: penjual jamu tradisional atau toko kelontong di daerah lebih sering mendapatkan pelanggan lewat rekomendasi mulut ke mulut dan spanduk sederhana di depan rumah ketimbang lewat Instagram.

Brosur yang dibagikan langsung atau spanduk yang dipasang di lokasi strategis bisa menjangkau pasar yang tidak bisa disentuh oleh algoritma digital.


2. Media Fisik Lebih Mudah Dikenang

Materi fisik seperti brosur dan spanduk memberikan kesan visual yang kuat dan dapat diingat lebih lama. Studi menunjukkan bahwa orang lebih cenderung mengingat informasi yang mereka lihat secara langsung dan bisa disentuh, dibandingkan yang hanya dilihat sekilas lewat layar.

Spanduk dengan desain mencolok dan lokasi yang strategis, seperti di pinggir jalan utama, bisa dilihat ribuan orang setiap hari. Begitu juga brosur, jika dirancang dengan baik dan informatif, bisa disimpan oleh calon pelanggan dan dibaca ulang kapan saja.

Berbeda dengan iklan digital yang bisa hilang dalam hitungan detik karena tergeser konten lain, media fisik memberikan kesan yang lebih tahan lama.


3. Biaya Terjangkau dan Efisien

Strategi marketing seperti brosur dan spanduk relatif lebih murah dibandingkan kampanye digital yang berkelanjutan. Bagi UMKM yang memiliki anggaran terbatas, mencetak 500 brosur atau memasang 1 spanduk di titik ramai bisa memberikan hasil lebih maksimal dibandingkan mencoba iklan digital tanpa keahlian yang cukup.

Selain itu, brosur dan spanduk hanya perlu dikeluarkan sekali, tidak seperti iklan digital yang harus terus-menerus membayar untuk tampil.

Untuk bisnis lokal seperti warung makan, jasa laundry, les privat, atau salon rumahan, brosur dan spanduk bisa menjadi alat pemasaran utama yang hemat namun efektif.


4. Event Membangun Interaksi Langsung

Berbeda dengan media cetak atau digital yang bersifat satu arah, event marketing memberikan pengalaman interaktif dua arah antara brand dan calon pelanggan. Melalui event seperti pameran, bazar, atau open house, pelanggan bisa mencoba produk langsung, bertanya jawab, dan membangun kedekatan emosional dengan brand.

Interaksi ini menciptakan trust (kepercayaan) yang lebih kuat dan sulit dicapai lewat media digital.

Misalnya, sebuah brand kecantikan lokal yang membuka booth di acara car free day tidak hanya menjual produk, tapi juga memberikan tester gratis, edukasi singkat, bahkan membuat sesi demo make-up. Hal ini akan membekas di benak pengunjung, menciptakan loyalitas yang tidak sebatas pada harga.

Baca Juga : Cara Menjadi Ahli Digital Marketing


5. Meningkatkan Kredibilitas dan Profesionalisme

Brosur dan spanduk yang didesain dengan baik memberikan kesan bahwa bisnis tersebut serius dan profesional. Ini membantu membangun kepercayaan, terutama bagi bisnis baru yang belum dikenal.

Misalnya, jasa desain interior yang baru buka dan membagikan brosur lengkap berisi portofolio, daftar layanan, dan harga, akan jauh lebih dipercaya dibanding sekadar mengandalkan info lisan. Spanduk besar di depan kantor juga menunjukkan bahwa bisnis tersebut benar-benar ada, bukan hanya “jualan online” yang tak jelas keberadaannya.

Media fisik menciptakan kesan nyata dan dapat diandalkan.


6. Sinergi dengan Strategi Digital

Penting dipahami bahwa marketing offline dan online tidak saling meniadakan, melainkan bisa saling melengkapi. Brosur bisa mencantumkan kode QR menuju website atau akun media sosial. Spanduk bisa memuat nomor WhatsApp bisnis. Event bisa disiarkan ulang melalui konten digital seperti vlog atau video TikTok.

Pendekatan kombinasi ini disebut omnichannel marketing, dan terbukti mampu meningkatkan efektivitas kampanye secara keseluruhan.

Sebagai contoh, restoran lokal bisa membagikan brosur ke kantor-kantor terdekat yang berisi kupon diskon makan siang, dan mencantumkan tautan untuk memesan via aplikasi. Ini membuat pelanggan offline dan online bisa saling terhubung.


7. Relevan untuk Branding Lokal

Brand yang ingin tampil dekat dengan komunitas lokal akan lebih mudah membangun identitasnya lewat pendekatan offline. Misalnya:

  • Spanduk di toko kelontong atau warung kopi
  • Brosur yang disebar di acara RT/RW atau kampung
  • Partisipasi dalam acara desa, lomba 17 Agustus, atau event UMKM

Kegiatan ini memperkuat citra brand sebagai bagian dari komunitas lokal, bukan hanya bisnis yang ingin jualan saja.

Banyak brand besar pun mulai kembali ke event offline karena efek brand awareness yang lebih kuat dan nyata.


8. Menciptakan Urgensi dan Aksi Langsung

Brosur, spanduk, dan event bisa dirancang untuk mendorong aksi langsung (call to action). Misalnya:

  • Spanduk bertuliskan: “Promo Cuci Motor Rp 10.000 Hari Ini Saja!”
  • Brosur diskon khusus: “Gratis 1 produk untuk 50 pembeli pertama!”
  • Event dengan batas waktu: “Bazar UMKM Hanya 3 Hari!”

Pemasaran offline yang seperti ini bisa menciptakan rasa urgensi yang mendorong pembeli untuk segera bertindak, tanpa perlu klik tautan atau isi formulir online.


9. Lebih Cocok untuk Produk/Usaha Berbasis Lokasi

Untuk usaha yang bergantung pada lokasi fisik, seperti:

  • Warung makan
  • Klinik kecantikan
  • Toko kelontong
  • Kursus privat
  • Toko bangunan

…maka brosur dan spanduk adalah alat promosi yang sangat relevan.

Calon pelanggan yang lewat di depan tempat usaha bisa langsung tahu apa yang ditawarkan. Bahkan, spanduk bisa menjadi alat branding 24 jam yang selalu aktif tanpa biaya tambahan.

Baca Juga : Dulu Sepi, Sekarang Panen Order! Semua Gara-Gara Fitur Iklan

Tags: , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan